Tak mau konten-konten yang dibuat jaringan perusahaan medianya diindeks Google, Rupert Murdoch pun bakal ambil tindakan. Pengusaha kawakan pemilik News Corporation itu berencana menghapus semua indeks kontennya dari hasil pencarian Google dalam waktu dekat.
Hal tersebut dikatakan Jonathan Miller, chief digital officer News Corp dalam Monaco Media Forum pekan lalu. Rencananya, semua konten yang dihasilkan dari media-media di bawah payung News Corp, seperti The Times, The Sun, dan Wall Street Journal akan dibersihkan dari mesin pengindeks Google dalam dua tahun ke depan.
Menurutnya, industri media tidak akan bertahan jika konten-konten berkualitas tinggi diberikan begitu saja secara cuma-cuma. Ia yakin, tanpa bantuan hasil pencarian Google, artikel-artikel buatan media-media News Corp bisa bertahan hidup dan mendapat tempat di hati pembaca.
"Trafik yang datang dari Google seringkali tak diinginkan pembaca sehingga langsung ditinggalkan. Hal seperti itulah yang malah merugikan bagi kami. Efek ekonominya tak sebesar yang diduga. Jadi, Anda bida hidup tanpa itu," ujar Miller seperti dilansir situs Telegraph.
Miller menyatakan ada banyak pendekatan untuk menarik bayaran dari konten online dan hal seperti inilah yang terus dipikirkan News Corp. Sebelumnya, Murdoch sempat menyatakan bahwa News Corp berencana menerapkan tarif untuk mengakses semua artikel yang dibuat media di bawahnya mulai Juni mendatang. Namun, rencana tersebut kemungkinan diundur.
News Corp memang termasuk yang selama ini merasa dirugikan dari artikel-artikel yang muncul melalui mesin pencarian. Misalnya, artikel Wall Street Journal yang seharusnya berbayar jika diakses dari situsnya - hanya gratis untuk paragraf pertama - tapi ternyata bisa diakses penuh jika dari sebuah link hasil pencarian Google.
News Corp menegaskan akan menututp rapat jangkaun Google ke konten-kontennya dan mengajak industri-industri media untuk mengikuti langkahnya. Inilah yang disebut News Corp sebagai persaingan sesungguhnya antara kubu gratis dan berbayar.
Hal tersebut dikatakan Jonathan Miller, chief digital officer News Corp dalam Monaco Media Forum pekan lalu. Rencananya, semua konten yang dihasilkan dari media-media di bawah payung News Corp, seperti The Times, The Sun, dan Wall Street Journal akan dibersihkan dari mesin pengindeks Google dalam dua tahun ke depan.
Menurutnya, industri media tidak akan bertahan jika konten-konten berkualitas tinggi diberikan begitu saja secara cuma-cuma. Ia yakin, tanpa bantuan hasil pencarian Google, artikel-artikel buatan media-media News Corp bisa bertahan hidup dan mendapat tempat di hati pembaca.
"Trafik yang datang dari Google seringkali tak diinginkan pembaca sehingga langsung ditinggalkan. Hal seperti itulah yang malah merugikan bagi kami. Efek ekonominya tak sebesar yang diduga. Jadi, Anda bida hidup tanpa itu," ujar Miller seperti dilansir situs Telegraph.
Miller menyatakan ada banyak pendekatan untuk menarik bayaran dari konten online dan hal seperti inilah yang terus dipikirkan News Corp. Sebelumnya, Murdoch sempat menyatakan bahwa News Corp berencana menerapkan tarif untuk mengakses semua artikel yang dibuat media di bawahnya mulai Juni mendatang. Namun, rencana tersebut kemungkinan diundur.
News Corp memang termasuk yang selama ini merasa dirugikan dari artikel-artikel yang muncul melalui mesin pencarian. Misalnya, artikel Wall Street Journal yang seharusnya berbayar jika diakses dari situsnya - hanya gratis untuk paragraf pertama - tapi ternyata bisa diakses penuh jika dari sebuah link hasil pencarian Google.
News Corp menegaskan akan menututp rapat jangkaun Google ke konten-kontennya dan mengajak industri-industri media untuk mengikuti langkahnya. Inilah yang disebut News Corp sebagai persaingan sesungguhnya antara kubu gratis dan berbayar.
0 komentar:
Posting Komentar