Apple dilaporkan tengah menjajaki pembelian Lala.com, layanan online penyedia streaming dan download musik. Kehadiran Lala diyakini bakal mengakhiri era MP3 karena untuk menikmati musik melalui Lala bisa dilakukan tanpa perlu men-download melainkan lewat layanan streaming berkecepatan tinggi.
Seperti dilaporkan kantor berita AP, pada Oktober lalau, salah satu pendidi Lala, Bill Nguyen mendemonstrasikan aplikasi yang bisa bekerja di iPhone. Aplikasi tersebut menyediakan 8 juta judul lagu yang bisa didengarkan langsung lewat internet. Untuk bisa mendengarkan sebuah lagu, penggunanya harus membayar lisensi dengan harga 10 sen, namun begitu masuk playlist-nya maka lagu tersebut bisa didengarkan kapan saja.
Kualitas suaranya sendiri lebih rendah daripada lagu-lagu yang dijual di iTunes. Namun, teknologi yang dikembangkan Lala memungkinkan pencarian cepat dan lagu langsung bisa didengar dalam waktu singkat. Lala menerapkan teknologi cloud services dalam layanan ini dengan server streaming yang handal.
Nguyen menyebut konsep ini sebagai awal matinya MP3. Meski demikian, Lala juga menyediakan layanan download lagu dalam ormat MP3 dengan biaya 89 sen setiap lagu. Sebagai pembanding, biaya download di iTunes 69 sen per lagu. Lala juga menawarkan link streaming untuk dipasang di proil Facebook dengan ongkos 10 sen per lagu.
Lala merupakan perusahaan baru yang berdiri di Palo Alto, Caliornia. Diluncurkan tahun 2006 dengan investasi 35 juta dollar AS dari Bain Capital LLC, Ignition Partners, dan Warner Music Group Corp. Perusahaan ini memulai debut sebagai penjual CD musik secara online namun beralih sebagai penjual lagu mulai Oktober 2008. Untuk saat ini, layanan Lala bau tersedia di AS.
Seperti dilaporkan kantor berita AP, pada Oktober lalau, salah satu pendidi Lala, Bill Nguyen mendemonstrasikan aplikasi yang bisa bekerja di iPhone. Aplikasi tersebut menyediakan 8 juta judul lagu yang bisa didengarkan langsung lewat internet. Untuk bisa mendengarkan sebuah lagu, penggunanya harus membayar lisensi dengan harga 10 sen, namun begitu masuk playlist-nya maka lagu tersebut bisa didengarkan kapan saja.
Kualitas suaranya sendiri lebih rendah daripada lagu-lagu yang dijual di iTunes. Namun, teknologi yang dikembangkan Lala memungkinkan pencarian cepat dan lagu langsung bisa didengar dalam waktu singkat. Lala menerapkan teknologi cloud services dalam layanan ini dengan server streaming yang handal.
Nguyen menyebut konsep ini sebagai awal matinya MP3. Meski demikian, Lala juga menyediakan layanan download lagu dalam ormat MP3 dengan biaya 89 sen setiap lagu. Sebagai pembanding, biaya download di iTunes 69 sen per lagu. Lala juga menawarkan link streaming untuk dipasang di proil Facebook dengan ongkos 10 sen per lagu.
Lala merupakan perusahaan baru yang berdiri di Palo Alto, Caliornia. Diluncurkan tahun 2006 dengan investasi 35 juta dollar AS dari Bain Capital LLC, Ignition Partners, dan Warner Music Group Corp. Perusahaan ini memulai debut sebagai penjual CD musik secara online namun beralih sebagai penjual lagu mulai Oktober 2008. Untuk saat ini, layanan Lala bau tersedia di AS.
0 komentar:
Posting Komentar