Android menjadi buah bibir para maniak gadget dunia sejak semester kedua tahun lalu. Saat itu, Google yang sudah berstatus perusahaan internet raksasa resmi mengumumkan niat untuk menjual ponsel pintar yang berbasis sistem operasi Android.
Kendati berstatus sebagai pemilik perusahaan yang merancang sistem operasi Android, Google memang belakangan merilis ponsel berbasis sistem operasi open source itu. Sebelumnya, produsen ponsel seperti Samsung lebih dahulu meluncurkan ponsel pintar berbasis Android. Pada awal semester II 2009, manufaktur dari Negeri Ginseng itu sudah merilis Galaxy i7500.
Nexus One, ponsel rancangan Google yang diproduksi HTC, baru keluar menjelang tutup tahun 2009. Meski berhasil menimbulkan market hype di Amerika Serikat, Nexus One tidak terlalu sukses secara komersial.
Dalam hitungan majalah Business Week, penjualan Nexus One di Negeri Paman Sam selama bulan pertamanya hanya 20.000 unit. Angka itu jauh di bawah angka penjualan Apple iPhone 3GS selama pekan perdana yang mencapai 1,6 juta unit.
Kendati peruntungan Nexus One tidak seindah yang diharapkan Google, jangan terburu meremehkan kiprah sistem operasi Android. Bahkan, Apple sudah memasang ancang-ancang menghadapi ponsel Android. Pekan lalu, Apple mengajukan gugatan hukum terhadap HTC, produsen asal Taiwan yang memproduksi Nexus One. HTC dituduh menjiplak berbagai teknologi yang sudah dipatenkan oleh Apple.
Bisa dibilang, Apple meniru strategi Nokia. Produsen Finlandia itu tahun lalu menggugat Apple dengan tuduhan serupa. Nah, banyak pengamat telekomunikasi menilai, saling gugat ini merupakan cara produsen mengintimidasi kompetitornya yang tengah naik daun. Apple menggugat HTC karena pabrikan Taiwan itu merupakan mitra Google. Sebenarnya, yang menjadi incaran Apple adalah Google dan sistem operasi Android.
Bisa ditebak, alasan Apple merisaukan kehadiran Android. Dominasi iPhone di pasar ponsel pintar multimedia bakal terkikis dengan kehadiran Android, yang merupakan sistem operasi open source. Berbagai pabrikan kelas bawah bisa memanfaafkan Android yang punya kemampuan multimedia memadai untuk membuat ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih murah daripada iPhone.
Salah satu pabrikan asal China yang sudah bersiap memproduksi ponsel pintar multimedia dengan sistem Android adalah Tiphone. "Kami akan mengeluarkan minimal dua model handset Android murah tahun ini," ujar Presiden Komisaris Tiphone Mobile Indonesia Hengky Setiawan. Tiphone menargetkan, harga dua ponselnya itu di bawah Rp 2 juta.
Hengky menuturkan, Tiphone tengah menyempurnakan sistem operasi sembari menunggu penurunan harga chipset. "Saat ini chipset untuk ponsel Android sedang diproduksi massal di China," kata Hengky.
Hengky yakin, ponsel Tiphone akan muncul pada semester ini. Tiphone menargetkan bisa memproduksi 100.000 unit handset Android untuk tahap awal.
Country Manager HTC Indonesia Agus Sugiharto Rush mengungkapkan bahwa handset Android akan mendominasi lebih dari 50 persen produksi HTC pada tahun ini. "Terbuka kemungkinan, HTC meluncurkan produk middle end. Tapi kami harus melihat perkembangan pasar dahulu," ujarnya.
K Touch juga berniat merilis ponsel berbasis Android. "Semoga izin dari Google bisa terbit tahun ini, dan kami segera bisa memproduksi," ujar Marketing Manager K Touch Indonesia Andy Tanujaya. K Touch berniat memproduksi handset Android dengan harga di bawah Rp 2 juta.
Product Manager Huawei Indonesia Adi Hardiana menyatakan, selain gratis, Android tidak menuntut spesifikasi tertentu. "Vendor hanya perlu menyesuaikan platform tertentu saja," ujarnya.
Kendati berstatus sebagai pemilik perusahaan yang merancang sistem operasi Android, Google memang belakangan merilis ponsel berbasis sistem operasi open source itu. Sebelumnya, produsen ponsel seperti Samsung lebih dahulu meluncurkan ponsel pintar berbasis Android. Pada awal semester II 2009, manufaktur dari Negeri Ginseng itu sudah merilis Galaxy i7500.
Nexus One, ponsel rancangan Google yang diproduksi HTC, baru keluar menjelang tutup tahun 2009. Meski berhasil menimbulkan market hype di Amerika Serikat, Nexus One tidak terlalu sukses secara komersial.
Dalam hitungan majalah Business Week, penjualan Nexus One di Negeri Paman Sam selama bulan pertamanya hanya 20.000 unit. Angka itu jauh di bawah angka penjualan Apple iPhone 3GS selama pekan perdana yang mencapai 1,6 juta unit.
Kendati peruntungan Nexus One tidak seindah yang diharapkan Google, jangan terburu meremehkan kiprah sistem operasi Android. Bahkan, Apple sudah memasang ancang-ancang menghadapi ponsel Android. Pekan lalu, Apple mengajukan gugatan hukum terhadap HTC, produsen asal Taiwan yang memproduksi Nexus One. HTC dituduh menjiplak berbagai teknologi yang sudah dipatenkan oleh Apple.
Bisa dibilang, Apple meniru strategi Nokia. Produsen Finlandia itu tahun lalu menggugat Apple dengan tuduhan serupa. Nah, banyak pengamat telekomunikasi menilai, saling gugat ini merupakan cara produsen mengintimidasi kompetitornya yang tengah naik daun. Apple menggugat HTC karena pabrikan Taiwan itu merupakan mitra Google. Sebenarnya, yang menjadi incaran Apple adalah Google dan sistem operasi Android.
Bisa ditebak, alasan Apple merisaukan kehadiran Android. Dominasi iPhone di pasar ponsel pintar multimedia bakal terkikis dengan kehadiran Android, yang merupakan sistem operasi open source. Berbagai pabrikan kelas bawah bisa memanfaafkan Android yang punya kemampuan multimedia memadai untuk membuat ponsel pintar dengan harga yang jauh lebih murah daripada iPhone.
Salah satu pabrikan asal China yang sudah bersiap memproduksi ponsel pintar multimedia dengan sistem Android adalah Tiphone. "Kami akan mengeluarkan minimal dua model handset Android murah tahun ini," ujar Presiden Komisaris Tiphone Mobile Indonesia Hengky Setiawan. Tiphone menargetkan, harga dua ponselnya itu di bawah Rp 2 juta.
Hengky menuturkan, Tiphone tengah menyempurnakan sistem operasi sembari menunggu penurunan harga chipset. "Saat ini chipset untuk ponsel Android sedang diproduksi massal di China," kata Hengky.
Hengky yakin, ponsel Tiphone akan muncul pada semester ini. Tiphone menargetkan bisa memproduksi 100.000 unit handset Android untuk tahap awal.
Country Manager HTC Indonesia Agus Sugiharto Rush mengungkapkan bahwa handset Android akan mendominasi lebih dari 50 persen produksi HTC pada tahun ini. "Terbuka kemungkinan, HTC meluncurkan produk middle end. Tapi kami harus melihat perkembangan pasar dahulu," ujarnya.
K Touch juga berniat merilis ponsel berbasis Android. "Semoga izin dari Google bisa terbit tahun ini, dan kami segera bisa memproduksi," ujar Marketing Manager K Touch Indonesia Andy Tanujaya. K Touch berniat memproduksi handset Android dengan harga di bawah Rp 2 juta.
Product Manager Huawei Indonesia Adi Hardiana menyatakan, selain gratis, Android tidak menuntut spesifikasi tertentu. "Vendor hanya perlu menyesuaikan platform tertentu saja," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar