“Usaha di bidang web mulai semarak. Ranah ini harus diatur, agar tidak terjadi persaingan bisnis yang kotor antar-pemainnya. Jika tidak diatur, takutnya nanti malah menghancurkan industri ini sendiri”, ujar Febri Nazuka, salah satu pelaku industri Web.
AIWI akan menjadi wadah koordinasi dan komunikasi antar-anggotanya untuk memperjuangkan industri web baik internal maupun eksternal. Deklarasi pendirian AIWI diikuti dengan perancangan AD/ART AIWI dan dihadiri beberapa pengusaha industri Web. Mereka adalah Brian Arfi (DheZign Online Solution), Santoso Putra (Solusi Website), Febri Nazuka (Viobrano.com), Noto Sudarmiko (Indekslink), Eko Sugiono (Praktisi E-Commerce), Mohammad Zulkarnain (Zulsdesign.com), Imam Muttaqin (online marketer), dan Heri Setiawan (web designer).
AIWI, kata Brian Arfi, akan menginduk kepada Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) di bawah pengayoman Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi (MIKTI). “Dari 14 asosiasi yang ada di bawah MIKTI, ternyata belum ada asosiasi yang khusus dalam bidang industri web. Sangat memprihatinkan. Padahal, industri web merupakan salah satu industri kreatif yang sangat prospektif”, terangnya.
Lalu siapa saja yang boleh menjadi anggota AIWI? Mereka adalah perusahaan web development, web hosting, internet marketing, web start up, e-commerce, media online yang berbadan usaha; kelompok atau perorangan yang bergerak di bidang industri web yang belum mempunyai badan usaha; serta lembaga atau perorangan yang berjasa dan peduli terhadap AIWI dalam rangka pengembangan industri web.
0 komentar:
Posting Komentar