Selasa, 26 Januari 2010

China: Tak Ada Kompromi untuk Sensor Web

0 komentar
Pemerintah China akhirnya merespons ancaman Google yang mulai Selasa (12/1/2010) mengakhiri sensor terhadap hasil pencarian dalam layanan search engine-nya di China. Pada intinya, China tidak akan kompromi terhadap aturan penyensoran yang berlaku saat ini. 

"China menyambut terbuka perusahaan internet internasional untuk melakukan bisnisnya di China, (tapi) sesuai hukum yang berlaku," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Jiang Yu, Kamis (14/1/2010), dilansir Xinhua. Selama ini, Pemerintah China memang mewajibkan sensor di internet terhadap konten pornografi dan isu politik yang sensitif di China.

Jiang Yu juga menampik tuduhan penyusupan e-mail milik aktivis hak asasi manusia China seperti dituduhkan Google. Ia menegaskan bahwa hukum China melarang penyusupan e-mail. Namun, ia tidak bersedia menjawab tuduhan adanya serangan terkoordinasi terhadap sejumlah perusahaan di AS, termasuk Google, yang juga dituduhkan karena merasa tidak kompeten menjawabnya.

Saat mengumumkan untuk menghentikan penyensoran indeks hasil pencarian,  Google mengatakan akan berdiskusi dengan Pemerintah China untuk membicarakan dasar aturan yang memungkinkan layanan Google.cn tetap beroperasi tanpa sensor. Sudah dua hari ini layanan Google.cn tidak disensor. Namun, jika tak diperbolehkan, bukan mustahil Google akan menutup layanan Google.cn, termasuk operasional kantornya di China.

Menurut data iResearch Consulting Group, saat ini pasar search engine di China mencapai 7 miliar yuan atau sekitar 1 miliar dollar AS. Google menguasai sekitar 32,8 persen pangsa pasar, sedangkan 63,8 persen dikuasai Baidu.com, layanan search engine asli China.

0 komentar:

Posting Komentar