Akhir tahun ini, Friendster dikabarkan akan dijual ke investor dari Asia. Layanan jejaring sosial tersebut memang tak lagi mencorong di negara asalnya di AS dan lebih diminati pengguna di Asia.
Hampir setengah dari pengguna Friendster, yang mencapai 100 juta pengguna, berasal dari Asia. Di tempat asalnya, AS, popularitas situs jejaring sosial ini digeser layanan jejaring sosial lain, seperti Facebook dan MySpace, meski datang lebih dulu.
"Kami sudah sampai pada titik untuk menegosiasikan hal tersebut," ujar Richard Kimber, Chief Executive Friendster, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/12). Ia mengatakan bahwa pihaknya menyewa Morgan Stanley untuk menangani proses negosiasi tersebut.
Menurut sumber, di antara calon pembeli yang cukup kuat terhadap peluang itu antara lain Tencent Holdings, perusahaan internet terbesar di China, yang memiliki nilai bisnis hingga 25 miliar dollar AS. Facebook juga dikabarkan tertarik. Namun, mereka menarik tawaran karena terganjal masalah hak cipta dan persaingan yang ketat.
Nilai penjualan situs jejaring sosial ini diperkirakan tak kurang dari 100 juta dollar AS. Padahal, estimasi nilai bisnis Friendster pada Juli lalu bernilai sampai 210 juta dollar AS. Hal itu menurut laporan di blog industri TechCrunch.
Pada enam tahun lalu, Friendster dikabarkan pernah ditawar Google. Namun, nilai penawaran hanya 30 juta dollar AS. Google akhirnya membuat layanan jejaring sosial sendiri dengan nama Orkut, tetapi tak sepopuler layanan lainnya.
Hampir setengah dari pengguna Friendster, yang mencapai 100 juta pengguna, berasal dari Asia. Di tempat asalnya, AS, popularitas situs jejaring sosial ini digeser layanan jejaring sosial lain, seperti Facebook dan MySpace, meski datang lebih dulu.
"Kami sudah sampai pada titik untuk menegosiasikan hal tersebut," ujar Richard Kimber, Chief Executive Friendster, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/12). Ia mengatakan bahwa pihaknya menyewa Morgan Stanley untuk menangani proses negosiasi tersebut.
Menurut sumber, di antara calon pembeli yang cukup kuat terhadap peluang itu antara lain Tencent Holdings, perusahaan internet terbesar di China, yang memiliki nilai bisnis hingga 25 miliar dollar AS. Facebook juga dikabarkan tertarik. Namun, mereka menarik tawaran karena terganjal masalah hak cipta dan persaingan yang ketat.
Nilai penjualan situs jejaring sosial ini diperkirakan tak kurang dari 100 juta dollar AS. Padahal, estimasi nilai bisnis Friendster pada Juli lalu bernilai sampai 210 juta dollar AS. Hal itu menurut laporan di blog industri TechCrunch.
Pada enam tahun lalu, Friendster dikabarkan pernah ditawar Google. Namun, nilai penawaran hanya 30 juta dollar AS. Google akhirnya membuat layanan jejaring sosial sendiri dengan nama Orkut, tetapi tak sepopuler layanan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar